BAB I
PENDAHULUAN
Peranan membaca dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Ada beberapa peranan yang
dapat dikembangkan dalam kegiatan membaca seperti membantu memecahkan masalah,
memperkuat keyakinan pembaca, memberi pengalaman estetis, meningkatkan prestasi
dan memperluas pengetahuan.
Aktivitas-aktivitas membaca melibatkan aktivitas
visual, berfikir, psikolinguistik dan metakognitif, Farida (2005:2). Melalui
aktivitas tersebut terlihat betapa kompleksnya kegiatan yang dilakukan oleh
seorang pembaca, tidak hanya mengupayakan kemampuan melafalkan simbol-simbol
huruf tetapi pisik dan psikis juga berperan.
Kecakapan
membaca merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak yang
harus dikuasai siswa untuk menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut.
Tanpa penguasaan yang mantap terhadap kemampuan tersebut tentu ilmu-ilmu yang
lain tidak dapat dikuasai.
Berdasarkan data
yang diperoleh dari Dawud (2008:1), hasil studi yang dilakukan oleh book
and reading development, yang dilaporkan oleh Bank Dunia menunjukan
bahwa kebiasaan membaca belum terjadi pada siswa Sekolah Dasar (SD). Hasil
studi tersebut juga menunjukan adanya korelasi antara mutu pendidikan secara
keseluruhan dengan waktu yang tersedia untuk membaca dan ketersediaan bahan
bacaan. Hasil studi di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca belum
dimiliki oleh siswa SD sehingga cendrung memberikan dampak negatif terhadap
mutu pendidikan SD secara Nasional.
Pada tahun yang sama, Internasional
Association For Evaluation Education Achievement (IAEA) dalam Dawud
(2008:2), mengungkapakan bahwa kebiasaan membaca siswa Indonesia berada
pada peringkat ke-26 dari 27 negara yang diteliti. Rendahnya kemampuan tersebut
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sekolah. Rendahnya kemahiran
membaca akan sangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa yang lain yaitu
kemahiran berbahasa menyimak, menulis dan mendengarkan.
Penggunaan pendekatan, metode dan teknik
membaca yang tidak tepat merupakan salah satu faktor penentu kurang maksimalnya
pencapaian tujuan membaca di sekolah. Seiring dengan informasi di atas Budi
(2008:1) mengatakan ”rendahnya minat baca siswa boleh jadi disebabkan kurang
menariknya cara pengajaran membaca”.
Tanggal 8 maret 2008 penulis melakukan observasi
awal dan sekaligus mewawancarai guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 16 Surau
Gadang Kecamatan Nanggalo. Dari wawancara tersebut didapatkan informasi yang
tidak jauh berbeda dengan masalah di atas, bahwa sebagian besar siswa mengalami
kesulitan memahami isi bacaan. Kesulitan itu pada dasarnya bersumber dari
ketidakmampuan siswa menggunakan model membaca yang mangkus. Selain itu, guru
juga mengalami kesulitan membimbing siswa dalam membaca. Kesulitan dalam
membaca dapat diungkapkan: 1) siswa sulit menemukan gagasan utama, 2) siswa
sulit menjawab pertanyaan, 3) siswa sulit membuat ringkasan wacana, 4) guru
sulit menggunakan model yang tepat untuk membimbing siswa dalam membaca
pemahaman.
Berdasarkan pendapat di atas penulis mencoba untuk
menggunakan pendekatan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dalam pembelajaran membaca pemahaman. Menurut Mohamad (2005:1)
pendekatan kooperatif tipe STAD ini dapat digunakan guru untuk memotivasi
seluruh siswa agar mereka belajar dan membantu satu sama lain, sehingga guru
dapat memanfaatkan energi sosial seluruh rentang usia siswa yang begitu besar
dalam kelas untuk kegiatan-kegiatan produktif, di mana siswa saling mengambil
tanggung jawab dan belajar untuk menghargai.
Stahl (dalam Solihatin 2007:13) dalam penelitiannya
di sekolah dasar di Amerika menemukan bahwa penggunaan pendekatan kooperatif
tipe STAD sangat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa, peningkatannya
mencapai 25% dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
sistem kompetisi. Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan
kooperatif tipe STAD, diawali guru dengan mempersentasekan pembelajaran,
kemudian siswa bekerja dalam timnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim
telah menuntaskan pelajaran itu. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis individual
tentang pelajaran tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling
membantu, Mohamad (2005:5).
Pembelajaran membaca pemahaman dengan pola seperti
di atas, dimulai dengan pembelajaran langsung secara klasikal, kemudian kerja
kelompok 4-5 orang, dan ada kuis individual, dimaksudkan agar pembelajaran ini
secara bertahap dari bimbingan oleh guru secara totalitas, bimbingan oleh
teman dalam kelompok, dan akhirnya adalah kemandirian.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Bagi Siswa Kelas IV SDN 16 Surau Gadang
Kecamatan Nanggalo”.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana bentuk pelaksanaan pembelajaran membaca
pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau
Gadang Kecamatan Nanggalo?
2. Bagaimana bentuk penilaian membaca
pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau
Gadang Kecamatan Nanggalo?
3. Bagaimana hasil membaca pemahaman siswa
dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang
Kecamatan Nanggalo?
C. Tujuan
Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan mengembangkan pembelajaran membaca pemahaman dengan
pendekatan kooperatif tipe STAD. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16
Surau Gadang Kecamatan Nanggalo.
2. Mendeskripsikan bentuk penilaian membaca
pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau
Gadang Kecamatan Nanggalo.
3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam
membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16
Surau Gadang Kecamatan Nanggalo.
D.
Manfaat Penulisan
1.
Bagi Guru
Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan
masukan dalam menjalankaan tugas mengajar yang menyangkut membimbing siswa
dalam membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD bagi
siswa kelas IV SDN 16 Surau Gadang
Kecamatan Nanggalo.
2.
Bagi Siswa
Dapat menimbulkan semangat, keaktifan, motivasi,
serta meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran membaca di SD. Dan siswa
juga lebih mudah memahami materi yang diajarkan khususnya dengan membaca
pemahaman.
3.
Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
baru tentang pembelajaran membaca pemahaman dan kemungkinan penerapannya di
Sekolah Dasar (SD). Selain itu penelitian ini juga merupakan syarat
untuk mengambil gelar Strata Satu (S1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar