Sabtu, 30 Maret 2013

Koperatif Tipe STAD



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Peranan membaca dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Ada beberapa peranan yang dapat dikembangkan dalam kegiatan membaca seperti membantu memecahkan masalah, memperkuat keyakinan pembaca, memberi pengalaman estetis, meningkatkan prestasi dan memperluas pengetahuan.
Aktivitas-aktivitas membaca melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik dan metakognitif, Farida (2005:2). Melalui aktivitas tersebut terlihat betapa kompleksnya kegiatan yang dilakukan oleh seorang pembaca, tidak hanya mengupayakan kemampuan melafalkan simbol-simbol huruf tetapi pisik dan psikis juga berperan.
Kecakapan membaca merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai siswa untuk menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan yang mantap terhadap kemampuan tersebut tentu ilmu-ilmu yang lain tidak dapat dikuasai. 
Berdasarkan data yang diperoleh  dari Dawud (2008:1), hasil studi yang dilakukan oleh book and reading development, yang dilaporkan oleh Bank Dunia menunjukan bahwa kebiasaan membaca belum terjadi pada siswa Sekolah Dasar (SD). Hasil studi tersebut juga menunjukan adanya korelasi antara mutu pendidikan secara keseluruhan dengan waktu yang tersedia untuk membaca dan ketersediaan bahan bacaan. Hasil studi di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca belum dimiliki oleh siswa SD sehingga cendrung memberikan dampak negatif terhadap mutu pendidikan SD secara Nasional.
Pada tahun yang sama, Internasional Association For Evaluation Education Achievement (IAEA) dalam Dawud (2008:2), mengungkapakan bahwa kebiasaan membaca siswa Indonesia berada pada peringkat ke-26 dari 27 negara yang diteliti. Rendahnya kemampuan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sekolah. Rendahnya kemahiran membaca akan sangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa yang lain yaitu kemahiran berbahasa menyimak, menulis dan mendengarkan.
Penggunaan pendekatan, metode dan teknik membaca yang tidak tepat merupakan salah satu faktor penentu kurang maksimalnya pencapaian tujuan membaca di sekolah. Seiring dengan informasi di atas Budi (2008:1) mengatakan ”rendahnya minat baca siswa boleh jadi disebabkan kurang menariknya cara pengajaran membaca”.
Tanggal 8 maret 2008 penulis melakukan observasi awal dan sekaligus mewawancarai guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo. Dari wawancara tersebut didapatkan informasi yang tidak jauh berbeda dengan masalah di atas, bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan memahami isi bacaan. Kesulitan itu pada dasarnya bersumber dari ketidakmampuan siswa menggunakan model membaca yang mangkus. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan membimbing siswa dalam membaca. Kesulitan dalam membaca dapat diungkapkan: 1) siswa sulit menemukan gagasan utama, 2) siswa sulit menjawab pertanyaan, 3) siswa sulit membuat ringkasan wacana, 4) guru sulit menggunakan model yang tepat untuk membimbing siswa dalam membaca pemahaman.
Berdasarkan pendapat di atas penulis mencoba untuk menggunakan pendekatan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran membaca pemahaman. Menurut Mohamad (2005:1) pendekatan kooperatif tipe STAD ini dapat digunakan guru untuk memotivasi seluruh siswa agar mereka belajar dan membantu satu sama lain, sehingga guru dapat memanfaatkan energi sosial seluruh rentang usia siswa yang begitu besar dalam kelas untuk kegiatan-kegiatan produktif, di mana siswa saling mengambil tanggung jawab dan belajar untuk menghargai.
Stahl (dalam Solihatin 2007:13) dalam penelitiannya di sekolah dasar di Amerika menemukan bahwa penggunaan pendekatan kooperatif tipe STAD sangat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa, peningkatannya mencapai 25% dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan sistem kompetisi. Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD, diawali guru dengan mempersentasekan pembelajaran, kemudian siswa bekerja dalam timnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menuntaskan pelajaran itu. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis individual tentang pelajaran tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu, Mohamad (2005:5).
Pembelajaran membaca pemahaman dengan pola seperti di atas, dimulai dengan pembelajaran langsung secara klasikal, kemudian kerja kelompok 4-5 orang, dan ada kuis individual, dimaksudkan agar pembelajaran ini secara bertahap dari bimbingan oleh guru secara  totalitas, bimbingan oleh teman dalam kelompok, dan akhirnya adalah kemandirian.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Bagi Siswa Kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo”.
B.  Perumusan Masalah                                                                                                                                    Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana bentuk pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo?
2.      Bagaimana bentuk penilaian membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo?
3.      Bagaimana hasil membaca pemahaman siswa dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo?
C.  Tujuan Penelitian 
      Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengembangkan pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo.
2.      Mendeskripsikan bentuk penilaian membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo.
3.      Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo.
D.    Manfaat Penulisan
1.      Bagi Guru
Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan masukan dalam menjalankaan tugas mengajar yang menyangkut membimbing siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas IV SDN 16 Surau Gadang Kecamatan Nanggalo.
2.      Bagi Siswa
Dapat menimbulkan semangat, keaktifan, motivasi, serta meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran membaca di SD. Dan siswa juga lebih mudah memahami materi yang diajarkan khususnya dengan membaca pemahaman.
 3.      Bagi Peneliti
            Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baru tentang pembelajaran membaca pemahaman dan kemungkinan penerapannya di Sekolah Dasar (SD). Selain itu penelitian ini juga merupakan syarat untuk mengambil gelar Strata Satu  (S1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar