Selasa, 29 April 2014

Ciri Khusus Kelelawar

Kelelawar banyak dijumpai di gua yang sangat gelap. 
Kelewar termasuk hewan mamalia, yaitu hewan yang menyusui
anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Kelelawar
juga satu-satunya hewan mamalia yang dapat terbang.  Sayap
kelelawar  terdiri dari  kulit tipis yang terbentang antara tulang-
tulang jari dan tulang lengannya.  Untuk berjalan di pohon dan
bebatuan kelelawar memiliki cakar yang terdapat pada bagian atas
masing-masing sayap.  Sayap kelelawar memiliki kulit yang lentur.
Kulit tersebut membentang di antara tulang-tulang jari dan
lengannya. Bagian yang mirip cakar itu sebenarnya ibu jari
kelelawar. Ibu jari tersebut berfungsi untuk mendaki di bebatuan
atau di pohon.
Hewan ini sangat unik, karena ia memiliki kemampuan dalam
terbang dan mencari makan pada malam hari. Karena aktivitasnya
pada malam hari itulah maka kelelawar termasuk salah satu hewan
nokturnal. Nokturnal yaitu hewan yang lebih banyak melalukan
aktivitas pada malam hari.   Sedangkan pada siang hari kelelawar
tidur dengan posisi kepala di bawah.
Kelelawar  ini sering  berburu mencari makanan pada malam
hari.  Kelelawar  memiliki system pendengaran yang sangat
menakjubkan, system ini sering disebuat sebagai system  ultrasonic
dengan frekuensi yang tinggi diatas 20.000 Herzt. Yang paling hebat
dari kemampuannya adalah kemampuannya yang luar biasa dalam
penentuan arah.
Dalam  berintegrasi dengan lingkungan kelelawar
mengeluarkan suara berfrekwensi tinggi  melalui mulut atau
hidungnya,  suara tersebut akan dipantulkan oleh benda-benda
disekitarnya.  Dengan pantulan suara tersebut kelelawar dapat
memperkirakan jarak rintangan  atau makanan. Kemampuan
kelelawar tersebut dinamakan  ekolokasi.  Ekolokasi adalah
kemampuan mendeteksi arah bagi kelelawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar