BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Bekalakang
Pendidikan sekarang ini berada pada zaman globalisasi yang menuntut
professional seorang guru dalam bidangnya. Dengan profesionalnya guru sudah
barang tentu pendidikan akan lebih bermutu, karena guru bertanggungjawab untuk
memajukan ilmu pendidikan. Sesuai dengan pernyataan Hamalik, (2006:42) yang
mengatakan “guru selalu ilmuwan bertanggungjawab turut memajukan ilm terutama
ilmu yang telah menjadi spesialisasinya”.
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari program pemerintah
maupun guru. Guru diharapkan dapat termotivasi dalam kondisi belajar, sehingga
peserta didik dapat termotivasi dalam pembelajaran. Salah satu cara untuk
membangkitkan minat belajar siswa adalah dengan penggunaan pendekatan CTL.
Pendekatan CTL merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk
mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata para siswa.
Sardiman, (2007:222) mengungkapkan bahwa “CTL merupakan konsep
pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan
situasi dunia nyata peserta didik”.
Pendekatan CTL akan menjadi
landasan bagi guru dalam rangka mengembangkan potensi belajar siswa, karena
para siswa dapat menemukan dan merekontruksi pengetahuan dalam pembelajaran.
Pengetahuan ril bagi siswa yang dibangun dan ditemukan oleh siswa sendiri,
karena belajar bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang diingat
siswat, tetapi merekontruksi pengetahuan tersebut kedalam situasi dunia nyata.
Sardiman, (2007:223) mengungkapkan bahwa “pengetahuan ril bagi siswa
adalah sesuatu yang dibangun atau ditemukan oleh siswa itu sendiri. Jadi
pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang diingat siswa,
tetapi siswa harus merekontruksi pengetahuan itu kemudian member makna melaui
pengalaman nyata.
Pemberian soal cerita bertujuan agar siswa merasakan kegunaan matematika
dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih berminat dan tertarik dengan
pembelajaran. Pembelajaran menuntun siswa menyelesaikan
masalah tersebut menggunakan langkah-langkah penyelesaian soal cerita
yaitu menentukan hal yang diketahui dalam soal, menentukan hal yang ditanyakan
dalam soal, membuat model matematika, melakukan perhitungan dan menentukan
jawab akhir sesuai permintaan soal. Dengan pendekatan CTL guru menuntun siswa
mengikuti langkah-langkah tersebut. Pada langkah pembuatan model matematika dan
melakukan perhitungan, guru menjelaskan tentang konsep, prinsip dan operasi
yang dilakukan.
Pembelajaran yang berawal dengan pemberian soal cerita mengarahkan
perhatian siswa pada soal-soal yang berkaitan dengan masalah yang dialami siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan diberikan soal cerita yang demikian maka
siswa akan merasa pelajaran yang diberikan sangat berguna dan bermanfaat serta
penting dikuasai. (Yasin, diakses 17 Oktober 2010)
Bila di awal pembelajaran pada diri siswa telah timbul rasa ingin
menguasai materi yang akan dipelajari maka siswa akan mempunyai perhatian yang
penuh terhadap pelaksanaan pembelajaran sehingga semua materi yang diberikan
dengan mudah diserap siswa.
Bila siswa mudah menyerap materi yang diberikan maka prestasi belajar siswa
akan menjadi lebih baik. (Yasin, diakses 17 Oktober 2010)
Berdasarkan pengamatan penulis di kelas IV SD 43 Dadok Tunggul Hitam
Kecamatan Koto Tangah Padang, usaha-usaha atau pendekatan yang dilakukan oleh
guru kelas IV belum terlaksana secara optimal, terutama dalam mengatasi
kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika seperti soal cerita.
Hal ini terjadi menurut penulisi karena pembelajaran yang diterima siswa
selama ini hanyalah memberikan hafalan dari sekian rentetan topik atau pokok
bahasan dengan pemahaman atau pengertian yang mendalam yang bisa diterapkan
ketika mereka berhadapan dengan situasi baru dalam kehidupannya. Sehingga
sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata karena pemahaman konsep
akademik yang siswa peroleh hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak, belum
menyentuh kebutuhan praktis kehidupan siswa.
Banyak usaha perbaikan pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan,
namun belum menampakan hasil yang mengembirakan, hal ini mungkin karena
matematikan memiliki sifat abstrak. (Yasin, diakses 17 Oktober 2010).
Sehubungan dengan fenomena di atas peneliti berkeinginan untuk membahas
lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul : “Penggunaan Pendekatan CTL
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Soal Cerita Matematika di Kelas IV SD 43
Tunggul Hitam Padang”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian
terdahulu, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah penggunaan pendekatan CTL dalam
pembelajaran soal cerita matematika di kelas IV SD 43 Dadok Hitam Kecamatan Koto
Tangah Padang?
2.
Bagaimanakah hasil belajar peserta didik dengan
penggunaan pendekatan CTL dalam pembelajaran soal cerita matematika di kelas IV
SD 43 Dadok Hitam Kecamatan Koto Tangah Padang?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulisan ini bertujuan untuk
mendekripsikan :
1.
Penggunaan pendekatan CTL dalam pembelajaran soal
cerita matematika di kelas IV SD 43 Dadok Hitam Kecamatan Koto Tangah Padang?
2.
Hasil belajar peserta didik dengan penggunaan pendekatan
CTL dalam pembelajaran soal cerita matematika di kelas IV SD 43 Dadok Hitam
Kecamatan Koto Tangah Padang?
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dalam mengerjakan penelitian ini
antara lain :
1.
Bagi guru
Dapat menjadi informasi dan juga sebagai bahan untuk masukan bagi guru
untuk dijadikan acuan dalam menjalankan tugas mengajar.
2.
Bagi siswa
Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran sekaligus
untuk menambah keaktifan dan motivasi dalam belajar matematika, khususnya
pembelajaran soal cerita.
3.
Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan pengetahuan peneliti
sehubungan dengan pembelajaran soal cerita dengan pendekatan kontekstual di
kelas IV SD 43 Tunggul Hitam Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar