|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan mempunyai arti penting untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pendidikan menjadi
prioritas untuk kemajuan suatu bangsa. Dibalik kemajuan bangsa dibutuhkan guru
yang profesiaonal. Sebagian besar guru-guru menggunakan metode pengajaran
ceramah, tanya jawab, atau pemberian tugas dalam proses pembelajaran. Walaupun
metode tersebut masih relevan dengan perkembangan pendidikan sekarang ini,
tetapi kurang mampu mendorong siswa berperan secara aktif. Sesuai dengan
pernyataan Muhibbin, (2008:10 ) Pendidikan dalam pengertian luas dapat
diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku sesuai dengan
kebutuhan”.
Pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
|
Pencapaian keberhasilan pembelajaran sudah barang
tentu dibutuhkan pengajar yang professional dalam bidangnya, program yang
bermutu, manajemen, kurikulum, sarana prasarana, lingkungan yang mendukung,
sehingga proses belajar menjadi factor
yang menyenangkan bagi peserta didik.
Sesuai dengan pendapat Sanjaya, (2007:107) proses
pembelajaran dikatakan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan bergantung
pada beberapa hal, antara lain guru, siswa, manajemen, kurikulum, lingkungan,
masyarakat, serta tak kalah pentingnya adalah sarana prasarana. Secara garis
besar kegiatan belajar, mengajar dikatakan sukses dilihat dari pencapaian
ketuntasan belajar.
Dalam proses pelajaran IPA yang selama ini kurang efektif, oleh sebab itu peneliti ingin mencoba untuk membelajarkan
siswa dalam bidang studi IPA dengan menggunakan metode pemecahan masalah,
karena dalam pelaksanaanya metode pemecahan masalah menekankan kepada siswa
untuk mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Dengan kata lain
siswa tidak hanya sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi
pelajaran, akan tetapi siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan
mengolah data dan akhirnya menyimpulkan.
Metode pemecahan masalah menuntut siswa
berfikir secara ilmiah untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Metode pemecahan masalah tidak hanya mengembangkan
aspek kognitif pada siswa, tetapi juga mampu mengembangkan aspek afektif dan
psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi,
selain itu penggunaan metode pemecahan masalah merupakan sebagai wahana untuk
mempersiapkan siswa agar dapat hidup di masyarakat karena pada kenyataannya
setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, mulai dari yang masalah
yang sederhana sampai kepada masalah yang kompleks. Melalui metode pemecahan
masalah diharapkan siswa dapat berfikir sistematis dan logis untuk menemukan
sendiri alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris,
hal di atas sesuai dengan yang ditegaskan Wina (2009:216) yaitu metode
pemecahan masalah adalah, “ Rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses berfikir kritis,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data serta mengambil kesimpulan. “
Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu mata pelajaran yaag di ajarkan di
SD. Melalui mata pelajaran IPA siswa
diarahkan untuk dapat memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa atas segala yang ada baik keindahan maupun keteraturan alam ciptaan-Nya.
Dalam pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep
pembelajaran IPA dalam kehidupannya sehari-hari dan mampu mengembangkan rasa
ingin tahu tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat. Pembelajaran IPA mendidik siswa untuk dapat
mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam dan mampu memecahkan permasalahan
serta membuat sebuah keputusan. Dengan pembelajaran IPA siswa memiliki
kesadaran untuk dapat menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai ciptaan
Tuhan dan memperoleh bekal pengetahuan, konsep, serta keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan.
Hal di atas ditegaskan dalam
Depdiknas (2006:484) bahwa mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bertujuan agar siswa dapat memiliki
kemampuan:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaan-Nya, 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengembangkan
sikap rasa ingin tahu sikap positif tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4)
mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar dan memecahkan
masalah dan membuat keputusan, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta
dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam, 6) meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan, 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Selain itu IPA
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mencari tahu tentang alam secara
sistimatis sehingga IPA tidak hanya menguasai ketrampilan, pengetahuan yang
berupa fakta-fakta dan konsep tetapi merupakan suatu proses penemuan, sesuai
dengan yang dijelaskan dalam Depdiknas (2004:3) tentang pembelajaran IPA adalah : “IPA berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar
penguasaan keterampilan, pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan”
Kenyataan yang peneliti temui di SD 41 Lubuk Minturun Kec, Koto Tangah Padang, data rekapitulasi
nilai siswa kelas V pada akhir semester II tahun 2009 dan 2010, nilai rata-rata mata pelajaran IPA berada pada posisi terendah dibanding
dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh proses
pembelajaran masih secara konvensional dan manajemen kelas yang kurang efektif , sehingga dalam
pembelajaran sering terlihat 1) Siswa sering berbicara dengan teman sebangku
saat pembelajaran berlangsung, 2) Siswa kurang mampu mengkomunikasikan
pengalaman belajar pada orang lain, 3) Siswa kurang mampu untuk memecahkan
masalah, 4) Siswa kurang mampu mengambil kesimpulan dari materi pembelajaran,
5) Siswa kurang berani mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran, 6)
Persentase pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di bawah standar
minimal.
Berdasarkan latar belakang di atas,
peneliti ingin mengangkat judul penelitian yaitu “ Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V SD N 41 Lubuk
Minturun Kec. Koto Tangah Kota Padang.”
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah secara umum dapat
peneliti rumuskan : Bagaimanakah
penggunaan metode Pemecahan Masalah
untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD N 41 Lubuk Minturun Kec.
Koto Tangah Kota Padang?
Rumusan masalah secara khusus :
1.
Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan metode Pemecahan Masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas V SD N 41 Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Kota Padang?
2.
Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metoda Pemecahan Masalah
untuk meningkatan hasil belajar siswa di kelas V SDN 41 Lubuk Minturun
Kec. Koto Tangah Kota Padang?
3.
Bagaimana hasil pembelajaran IPA dengan menggunakan metoda Pemecahan Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 41 Lubuk Minturun
Kec. Koto Tangah Kota Padang?
C.
Tujuan Penelitian
Sejalan
dengan rumusan permasalahan di atas, peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana
Penggunaan Metode Pemecahan Masalah
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD N 41 Lubuk
Minturun Kec. Koto Tangah Kota
Padang, dengan melakukan :
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metoda
pemecahan masalah dalam meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 41 Lubuk Minturun Kec.
Koto Tangah kota Padang.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA
dengan menggunakan metoda pemecahan masalah dalam meningkatan hasil belajar IPA siswa
kelas V SD N 41 Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah kota Padang.
3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran IPA dengan
menggunakan metoda pemecahan masalah dalam peningkatan hasil belajar IPA siswa
kelas V SDN 41 Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah kota Padang.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat
dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi Kepala Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam memberi bimbingan untuk peningkatan
hasil belajar IPA terhadap guru di SDN 41 Lubuk Minturun kec. Koto Tangah.
2.
Bagi guru
Menambah wawasan guru tentang manfaat dan cara
penggunaan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA.
- Bagi peneliti
Mengadakan inovasi
pembelajaran dengan metode pemecahan masalah dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran
yang berkwalitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar